Menu
Close
oduu

Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Masalah Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

Masalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia merupakan isu kompleks yang memengaruhi kesejahteraan seluruh rakyat. Pertumbuhan ekonomi yang stagnan atau lambat dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari tingginya angka pengangguran hingga melebarnya kesenjangan ekonomi. Memahami faktor-faktor penghambat, sektor-sektor kunci, strategi pemerintah, dan dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat menjadi penting untuk merumuskan solusi yang tepat dan berkelanjutan.

Analisis mendalam diperlukan untuk mengungkap akar permasalahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari faktor struktural seperti korupsi dan hambatan investasi hingga peran sektor ekonomi seperti pertanian, industri, dan pariwisata, setiap aspek saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Dengan memahami dinamika ini, kita dapat mengidentifikasi strategi yang efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, meskipun menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir, masih dihadapkan pada berbagai tantangan yang menghambat pencapaian potensi optimalnya. Dekade terakhir menunjukkan beberapa faktor kunci yang secara konsisten menjadi penghambat utama. Pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor ini krusial untuk merumuskan kebijakan yang efektif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Lima Faktor Utama Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Beberapa faktor utama yang secara konsisten menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam dekade terakhir meliputi infrastruktur yang belum memadai, rendahnya kualitas sumber daya manusia, kompleksitas regulasi, ketidakpastian politik dan ekonomi, serta masih tingginya tingkat kemiskinan dan kesenjangan pendapatan.

  • Infrastruktur yang belum memadai: Keterbatasan akses terhadap infrastruktur yang berkualitas, seperti jalan raya, pelabuhan, dan jaringan listrik, meningkatkan biaya logistik dan mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar global.
  • Rendahnya kualitas sumber daya manusia: Keterampilan dan produktivitas tenaga kerja Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara pesaing. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi.
  • Kompleksitas regulasi: Biurokrasi yang berbelit-belit dan peraturan yang tumpang tindih menyulitkan investasi dan menghambat pertumbuhan usaha.
  • Ketidakpastian politik dan ekonomi: Ketidakstabilan politik dan fluktuasi nilai tukar rupiah dapat menurunkan kepercayaan investor dan menghambat investasi asing langsung.
  • Tingginya tingkat kemiskinan dan kesenjangan pendapatan: Tingginya tingkat kemiskinan dan kesenjangan pendapatan membatasi daya beli masyarakat dan mengurangi permintaan domestik.

Dampak Inflasi terhadap Daya Beli Masyarakat dan Pertumbuhan Ekonomi

Inflasi yang tinggi secara signifikan mengurangi daya beli masyarakat. Ketika harga barang dan jasa meningkat lebih cepat daripada pendapatan, masyarakat akan mampu membeli lebih sedikit barang dan jasa. Hal ini menyebabkan penurunan permintaan agregat, yang pada akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tidak terkendali juga dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi dan mengurangi investasi.

Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan pemerintah memiliki dampak ganda terhadap pertumbuhan ekonomi, baik positif maupun negatif. Berikut tabel perbandingan dampak tersebut:

Kebijakan Dampak Positif Dampak Negatif Contoh
Kebijakan Fiskal (misalnya, pengurangan pajak) Meningkatkan investasi dan konsumsi Meningkatkan defisit anggaran Pemberian insentif pajak kepada investor di sektor tertentu.
Kebijakan Moneter (misalnya, penurunan suku bunga) Meningkatkan investasi dan konsumsi Meningkatkan inflasi Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.
Deregulasi Meningkatkan efisiensi dan daya saing Potensi peningkatan persaingan yang tidak sehat Penyederhanaan perizinan usaha.
Investasi Infrastruktur Meningkatkan produktivitas dan konektivitas Potensi korupsi dan inefisiensi dalam proyek Pembangunan jalan tol dan pelabuhan.

Hambatan Struktural yang Menghambat Investasi Asing di Indonesia, Masalah pertumbuhan ekonomi di indonesia

Beberapa hambatan struktural yang kerap menghambat investasi asing di Indonesia antara lain adalah birokrasi yang rumit, penegakan hukum yang lemah, dan kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan. Hal ini menyebabkan investor asing ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena khawatir akan menghadapi kendala dan risiko yang tinggi.

Peran Korupsi dalam Menghambat Pertumbuhan Ekonomi

Korupsi merupakan salah satu penghambat utama pertumbuhan ekonomi. Korupsi menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak efisien, meningkatkan biaya transaksi, dan menurunkan kepercayaan investor. Contoh kasus korupsi yang berdampak besar pada perekonomian Indonesia adalah kasus korupsi di sektor pertambangan dan kehutanan yang mengakibatkan kerugian negara yang sangat besar dan merusak lingkungan.

Sektor Ekonomi yang Berperan Penting dalam Pertumbuhan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan hasil kontribusi beragam sektor, dengan pertanian, industri, dan jasa sebagai pilar utama. Ketiga sektor ini saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain, membentuk dinamika ekonomi yang kompleks. Perkembangan masing-masing sektor, serta strategi pemerintah dalam meningkatkan daya saingnya, menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional.

Kontribusi Sektor Pertanian, Industri, dan Jasa terhadap PDB Indonesia

Sektor pertanian, meskipun kontribusinya terhadap PDB secara persentase cenderung menurun, tetap berperan penting dalam menyediakan bahan baku industri dan lapangan kerja bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Sektor industri, khususnya manufaktur, menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dengan menghasilkan barang jadi dan ekspor. Sementara itu, sektor jasa, yang mencakup pariwisata, keuangan, dan teknologi informasi, mengalami pertumbuhan pesat dan semakin mendominasi PDB Indonesia.

Data BPS menunjukkan fluktuasi kontribusi masing-masing sektor, namun secara umum ketiga sektor ini selalu berada di posisi teratas dalam menentukan besarnya PDB.

Potensi Pertumbuhan Sektor Pariwisata Indonesia dan Tantangannya

Pariwisata Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, didukung oleh kekayaan alam, budaya, dan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Destinasi wisata seperti Bali, Raja Ampat, dan Yogyakarta telah dikenal secara internasional. Namun, tantangan yang dihadapi meliputi infrastruktur yang belum merata, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata. Pengembangan pariwisata berkelanjutan dan peningkatan kualitas layanan menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi sektor ini.

Strategi Pemerintah dalam Meningkatkan Daya Saing Sektor Manufaktur Indonesia

Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan daya saing sektor manufaktur, antara lain melalui pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Program-program insentif, pengembangan kawasan industri, serta dukungan terhadap inovasi teknologi juga menjadi fokus utama. Salah satu contohnya adalah program Making Indonesia 4.0 yang bertujuan untuk mendorong transformasi digital di sektor manufaktur.

Peran UMKM dalam Menopang Perekonomian Indonesia

UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berkontribusi signifikan terhadap PDB. Keberagaman produk dan tersebarnya UMKM di seluruh wilayah Indonesia menjadi kekuatan utama. Namun, akses terhadap pembiayaan, teknologi, dan pelatihan masih menjadi kendala utama bagi perkembangan UMKM. Pemerintah berupaya untuk mengatasi hal ini melalui program-program pemberdayaan UMKM, seperti akses permodalan melalui KUR dan pelatihan kewirausahaan.

  • Peningkatan akses permodalan
  • Pengembangan kapasitas dan kapabilitas
  • Penguatan pemasaran dan branding
  • Fasilitasi kemitraan dengan usaha besar

Perkembangan Teknologi Digital sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi

Perkembangan teknologi digital telah memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. E-commerce, fintech, dan platform digital lainnya telah menciptakan peluang bisnis baru dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Transformasi digital juga mendorong inovasi dan kreativitas, serta memperluas akses pasar bagi UMKM. Namun, kesenjangan digital dan keamanan siber menjadi tantangan yang perlu diatasi untuk memastikan pemanfaatan teknologi digital yang optimal dan inklusif.

Strategi Pemerintah untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Strategi ini mencakup kebijakan fiskal, moneter, pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, dan berbagai program lainnya yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan iklim ekonomi yang kondusif bagi investasi, mendorong inovasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kebijakan Fiskal untuk Merangsang Pertumbuhan Ekonomi

Kebijakan fiskal pemerintah berperan penting dalam mengatur pengeluaran dan pendapatan negara untuk mencapai tujuan ekonomi makro. Pemerintah memanfaatkan instrumen fiskal seperti pengeluaran pemerintah, pajak, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi. Salah satu contohnya adalah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan untuk menghadapi dampak pandemi COVID-19. Program ini meliputi berbagai insentif pajak, bantuan sosial, dan program infrastruktur untuk mendorong aktivitas ekonomi.

  • Pengurangan pajak untuk mendorong investasi.
  • Peningkatan belanja pemerintah di sektor infrastruktur dan pendidikan.
  • Pemberian subsidi untuk komoditas tertentu guna menjaga stabilitas harga.

Kebijakan Moneter Bank Indonesia dalam Mengendalikan Inflasi dan Menjaga Stabilitas Ekonomi

Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas makroekonomi melalui kebijakan moneter. Sasaran utama BI adalah menjaga stabilitas nilai rupiah dan mengendalikan inflasi agar tetap berada dalam batas yang ditargetkan. BI menggunakan berbagai instrumen kebijakan moneter, seperti suku bunga acuan (BI7DRR), operasi pasar terbuka, dan cadangan wajib minimum (Giro Wajib Minimum/GWM) untuk mencapai sasaran tersebut.

  • Penyesuaian suku bunga acuan untuk mempengaruhi suku bunga pasar dan investasi.
  • Operasi pasar terbuka untuk mengatur likuiditas perbankan.
  • Pengaturan cadangan wajib minimum untuk mengendalikan jumlah uang beredar.

Program Pemerintah untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan pembangunan ekonomi jangka panjang. Pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pelatihan vokasi, dan kesehatan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil, produktif, dan mampu bersaing di pasar global.

  • Program Kartu Prakerja untuk peningkatan keterampilan.
  • Program Indonesia Pintar untuk akses pendidikan yang lebih merata.
  • Peningkatan kualitas pendidikan vokasi untuk memenuhi kebutuhan industri.

Strategi Pembangunan Infrastruktur yang Efektif untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan infrastruktur yang memadai merupakan faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur yang baik akan meningkatkan konektivitas, efisiensi logistik, dan daya saing ekonomi. Pemerintah telah fokus pada pembangunan infrastruktur di berbagai sektor, seperti transportasi, energi, dan telekomunikasi.

  • Pembangunan jalan tol dan kereta api untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah.
  • Pengembangan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
  • Pengembangan infrastruktur telekomunikasi untuk mendukung digitalisasi ekonomi.

Visi Pemerintah dalam Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi

“Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekonomi Indonesia yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan merata, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.”

Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kesejahteraan Rakyat

Pertumbuhan ekonomi Indonesia, meskipun menunjukkan tren positif dalam beberapa dekade terakhir, tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Pemahaman yang komprehensif tentang dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat sangat krusial untuk merumuskan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan idealnya mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Peningkatan investasi dan aktivitas ekonomi menciptakan lapangan kerja baru, baik di sektor formal maupun informal. Kenaikan pendapatan, khususnya di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah, memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan taraf hidup. Namun, distribusi manfaat pertumbuhan ekonomi ini seringkali tidak merata, sehingga perlu adanya intervensi pemerintah untuk memastikan dampak positifnya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Indikator Kesejahteraan Rakyat yang Dipengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa indikator kesejahteraan rakyat yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi antara lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM), angka harapan hidup, tingkat melek huruf, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta tingkat kepuasan hidup. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi berpotensi meningkatkan IPM melalui peningkatan pendapatan per kapita yang memungkinkan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang lebih baik. Namun, peningkatan IPM juga dipengaruhi oleh faktor-faktor non-ekonomi seperti kualitas tata kelola pemerintahan dan kesetaraan gender.

Korelasi Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Pendapatan Per Kapita

Tahun Pertumbuhan Ekonomi (%) Pendapatan Per Kapita (Rp) Catatan
2018 5.17 50.000.000 Data ilustrasi
2019 5.02 52.000.000 Data ilustrasi
2020 -2.07 49.000.000 Terdampak Pandemi Covid-19
2021 3.69 51.000.000 Pemulihan ekonomi pasca pandemi

Tabel di atas merupakan ilustrasi korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. Data aktual dapat bervariasi dan memerlukan rujukan dari sumber data resmi seperti BPS.

Kesenjangan Ekonomi di Indonesia dan Dampaknya terhadap Kesejahteraan

Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif, kesenjangan ekonomi masih menjadi tantangan yang signifikan. Kesenjangan ini terlihat dari disparitas pendapatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, serta antara kelompok masyarakat kaya dan miskin. Kesenjangan ini berdampak pada akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang tidak merata, sehingga memperparah kemiskinan dan menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Program-program pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan, seperti program bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal, perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi secara berkala.

Dampak Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kualitas Lingkungan dan Keberlanjutan

Pertumbuhan ekonomi yang tidak berkelanjutan dapat berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan. Peningkatan aktivitas industri dan konsumsi dapat menyebabkan polusi udara, air, dan tanah, serta kerusakan ekosistem. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan juga mengancam keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi dengan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai melalui penerapan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan kebijakan pemerintah yang mendorong investasi di sektor ekonomi hijau.

Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Negara ASEAN Lain: Masalah Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia

Pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN menunjukkan dinamika yang menarik. Memahami posisi Indonesia di tengah negara-negara ASEAN lainnya menjadi penting untuk merumuskan strategi pembangunan yang tepat. Perbandingan ini akan mengkaji tingkat pertumbuhan, kebijakan ekonomi, dan faktor-faktor yang memengaruhi kinerja ekonomi beberapa negara ASEAN, serta mencari inspirasi dari keberhasilan negara lain untuk diterapkan di Indonesia.

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Tiga Negara ASEAN Lainnya

Sebagai gambaran umum, kita dapat membandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan tiga negara ASEAN lainnya, misalnya Singapura, Vietnam, dan Thailand. Singapura, dengan ekonomi berbasis teknologi dan jasa yang maju, umumnya menunjukkan pertumbuhan yang stabil, meskipun mungkin fluktuatif. Vietnam, dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat dan investasi asing langsung yang signifikan, menunjukkan pertumbuhan yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Thailand, dengan sektor pariwisata dan manufaktur yang kuat, menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil, meskipun terkadang terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal seperti gejolak ekonomi global.

Indonesia sendiri, dengan ekonomi yang beragam, mengalami pertumbuhan yang relatif moderat, tergantung pada sektor komoditas dan konsumsi domestik. Data pertumbuhan ekonomi yang spesifik perlu dikonsultasikan dari sumber terpercaya seperti Bank Dunia atau IMF untuk mendapatkan gambaran terkini dan akurat.

Analisis Komparatif Kebijakan Ekonomi Negara ASEAN

Perbedaan tingkat pertumbuhan ekonomi di antara negara-negara ASEAN juga dipengaruhi oleh perbedaan kebijakan ekonomi yang diterapkan. Singapura, misalnya, menekankan pada kebijakan fiskal yang prudent dan lingkungan bisnis yang sangat kompetitif. Vietnam menarik investasi asing dengan menawarkan insentif fiskal dan deregulasi yang agresif. Thailand fokus pada pengembangan sektor-sektor unggulan seperti pariwisata dan manufaktur, serta peningkatan infrastruktur. Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi, dan pengembangan sumber daya manusia.

Namun, konsistensi dan efektivitas implementasi kebijakan menjadi kunci keberhasilan.

Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

  • Investasi: Tingkat investasi asing langsung (FDI) dan domestik berpengaruh besar. Negara dengan daya tarik investasi tinggi cenderung tumbuh lebih cepat.
  • Infrastruktur: Kualitas infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, dan energi, sangat penting untuk mendukung aktivitas ekonomi.
  • Sumber Daya Manusia: Kualitas sumber daya manusia, termasuk pendidikan dan keterampilan, menjadi penentu produktivitas.
  • Kebijakan Pemerintah: Kebijakan ekonomi makro yang stabil dan konsisten, serta regulasi yang mendukung iklim investasi yang baik, sangat krusial.
  • Kondisi Global: Faktor eksternal seperti fluktuasi harga komoditas dan gejolak ekonomi global juga berpengaruh signifikan.

Strategi yang Dapat Diadopsi Indonesia dari Negara ASEAN Lain

  1. Peningkatan Investasi: Belajar dari Vietnam, Indonesia dapat meningkatkan daya tarik investasi dengan menawarkan insentif yang kompetitif dan penyederhanaan regulasi.
  2. Pengembangan Infrastruktur: Mempelajari strategi Singapura dalam pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dan efisien dapat meningkatkan konektivitas dan daya saing ekonomi Indonesia.
  3. Peningkatan SDM: Indonesia dapat meniru keberhasilan Thailand dalam pengembangan sektor pendidikan dan pelatihan vokasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kutipan Ahli Ekonomi

“Perbedaan pertumbuhan ekonomi antar negara ASEAN lebih disebabkan oleh perbedaan kualitas tata kelola, infrastruktur, dan sumber daya manusia, bukan hanya karena perbedaan kebijakan ekonomi semata. Indonesia perlu fokus pada peningkatan kualitas di ketiga aspek tersebut untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.”[Nama Ahli Ekonomi dan Sumber]

Kesimpulan Akhir

Pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan. Meskipun terdapat hambatan signifikan, potensi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkelanjutan tetap ada. Dengan penerapan strategi yang tepat, fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan investasi, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, Indonesia dapat mengatasi tantangan dan mewujudkan cita-cita kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dalam mewujudkan hal ini tidak dapat dipandang sebelah mata.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow