Menu
Close
oduu

Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini

Posisi Indonesia di ASEAN Ekonomi

Posisi Indonesia di ASEAN Ekonomi

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

Posisi Indonesia di ASEAN dalam bidang ekonomi merupakan topik yang menarik untuk dikaji. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi regional. Namun, perjalanan Indonesia menuju kemakmuran ekonomi yang lebih besar di tengah persaingan negara-negara ASEAN lainnya penuh dengan tantangan dan peluang yang perlu diantisipasi. Ekonomi Indonesia yang dinamis, dengan beragam sektor unggulan, terus beradaptasi dan berinovasi untuk menghadapi perubahan global.

Pembahasan ini akan menelaah secara mendalam posisi Indonesia dalam ekonomi ASEAN, meliputi PDB, perdagangan, investasi asing, integrasi ekonomi, serta kinerja sektor-sektor ekonomi utama. Analisis data kuantitatif dan kualitatif akan digunakan untuk menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi Indonesia dalam konteks perekonomian regional.

PDB Indonesia di ASEAN

Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi regional. Posisi Indonesia ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari jumlah penduduk yang besar hingga sumber daya alam yang melimpah. Namun, tantangan juga tetap ada, dan perlu dipahami bagaimana Indonesia bersaing dan berkolaborasi dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Perbandingan PDB Indonesia dengan Negara ASEAN Lainnya

Tabel berikut menunjukkan perbandingan PDB Indonesia dengan beberapa negara ASEAN lainnya dalam lima tahun terakhir. Data ini memberikan gambaran umum dan dapat bervariasi tergantung sumber data yang digunakan. Perlu diingat bahwa angka-angka ini merupakan perkiraan dan dapat mengalami revisi.

Negara Tahun PDB (USD Miliar) Pertumbuhan (%)
Indonesia 2018 1033 5.17
Indonesia 2019 1110 5.02
Indonesia 2020 1058 -2.07
Indonesia 2021 1240 3.69
Indonesia 2022 1370 5.31
Singapura 2018 372 3.1
Singapura 2019 378 0.6
Singapura 2020 336 -5.4
Singapura 2021 399 7.6
Singapura 2022 414 3.6
Malaysia 2018 347 4.7
Malaysia 2019 365 4.3
Malaysia 2020 329 -5.6
Malaysia 2021 391 3.1
Malaysia 2022 430 8.7

Faktor-faktor yang Mendorong Pertumbuhan PDB Indonesia

Pertumbuhan PDB Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Salah satunya adalah konsumsi domestik yang masih menjadi penggerak utama ekonomi. Selain itu, investasi baik dari dalam maupun luar negeri juga berperan penting. Sektor manufaktur dan perdagangan juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Program pemerintah dalam mendorong pembangunan infrastruktur juga menjadi faktor pendukung.

Tantangan Ekonomi Indonesia dalam Meningkatkan PDB

Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan ekonomi. Salah satunya adalah infrastruktur yang belum merata di seluruh wilayah. Permasalahan kemiskinan dan kesenjangan ekonomi juga masih menjadi isu yang perlu ditangani. Ketidakpastian ekonomi global juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Peningkatan daya saing dan produktivitas juga menjadi kunci untuk meningkatkan PDB.

Perbandingan Struktur Ekonomi Indonesia dengan Negara ASEAN Lainnya

Struktur ekonomi Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya menunjukkan perbedaan yang signifikan. Sebagai contoh, Singapura lebih bergantung pada sektor jasa dan keuangan, sementara Indonesia memiliki porsi yang lebih besar di sektor pertanian dan manufaktur. Malaysia juga memiliki sektor manufaktur yang kuat, sementara negara-negara lain di ASEAN mungkin lebih fokus pada sektor tertentu seperti pariwisata atau pertambangan.

Potensi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Masa Depan

Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar di masa depan. Peningkatan investasi di infrastruktur, pengembangan sektor digital, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci untuk mencapai potensi tersebut. Integrasi ekonomi yang lebih dalam di ASEAN juga akan memberikan peluang baru bagi Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pemanfaatan teknologi dan inovasi juga akan menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Perdagangan Indonesia dengan Negara ASEAN

Indonesia sebagai anggota ASEAN memiliki peran penting dalam perekonomian regional. Kinerja perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN mencerminkan dinamika hubungan ekonomi dan kerjasama yang terjalin. Analisis perdagangan ini mencakup nilai ekspor dan impor, tren perdagangan, komoditas utama, hambatan, peluang, serta strategi untuk memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan.

Nilai Ekspor dan Impor Indonesia dengan Negara ASEAN

Tabel berikut menunjukkan nilai ekspor dan impor Indonesia dengan masing-masing negara ASEAN selama tiga tahun terakhir. Data ini memberikan gambaran kuantitatif tentang arus perdagangan bilateral. Perlu dicatat bahwa data ini merupakan data estimasi dan dapat bervariasi tergantung sumber data yang digunakan.

Negara Tujuan/Asal Tahun Ekspor (USD Miliar) Impor (USD Miliar)
Singapura 2021 25 18
Singapura 2022 28 20
Singapura 2023 30 22
Malaysia 2021 15 12
Malaysia 2022 17 14
Malaysia 2023 19 16

Tren Perdagangan Indonesia dengan Negara ASEAN

Grafik batang (yang seharusnya ditampilkan di sini) akan menggambarkan tren ekspor dan impor Indonesia ke dan dari masing-masing negara ASEAN selama tiga tahun terakhir. Tren tersebut akan menunjukkan pertumbuhan atau penurunan nilai perdagangan, serta fluktuasi yang mungkin terjadi akibat berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi global, kebijakan perdagangan, dan permintaan pasar.

Secara umum, diperkirakan tren perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN menunjukkan peningkatan, meskipun mungkin terdapat fluktuasi tahunan. Pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN dan peningkatan kerjasama ekonomi regional berkontribusi pada tren positif ini. Namun, faktor eksternal seperti gejolak ekonomi global juga dapat memengaruhi kinerja perdagangan.

Komoditas Utama Perdagangan Indonesia dengan Negara ASEAN

Komoditas utama yang diperdagangkan antara Indonesia dan negara-negara ASEAN bervariasi, tergantung pada keunggulan komparatif masing-masing negara. Indonesia, misalnya, mengekspor komoditas seperti minyak sawit, batu bara, karet, dan produk pertanian lainnya. Sementara itu, Indonesia mengimpor barang manufaktur, mesin, dan bahan baku dari negara-negara ASEAN lainnya.

  • Minyak sawit dan produk turunannya merupakan komoditas ekspor utama Indonesia ke beberapa negara ASEAN.
  • Produk pertanian lainnya, seperti kopi, teh, dan rempah-rempah, juga diekspor ke negara-negara ASEAN.
  • Indonesia mengimpor berbagai barang manufaktur, seperti elektronik dan tekstil, dari negara-negara ASEAN lainnya.

Hambatan dan Peluang dalam Meningkatkan Perdagangan Indonesia dengan Negara ASEAN

Meskipun terdapat potensi besar, beberapa hambatan masih menghambat peningkatan perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN. Hambatan tersebut antara lain regulasi perdagangan yang kompleks, perbedaan standar dan sertifikasi produk, serta kendala infrastruktur.

Namun, terdapat juga berbagai peluang untuk meningkatkan perdagangan. Peningkatan infrastruktur regional, harmonisasi regulasi, dan penguatan kerjasama ekonomi regional dapat membuka akses pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar ASEAN.

Strategi Penguatan Kerja Sama Ekonomi Indonesia dengan Negara ASEAN

Indonesia dapat mengadopsi beberapa strategi untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara ASEAN dalam perdagangan. Strategi ini meliputi:

  • Penguatan infrastruktur regional: Investasi dalam infrastruktur transportasi dan logistik akan mengurangi biaya perdagangan dan mempercepat arus barang.
  • Harmonisasi regulasi dan standar: Upaya untuk menyelaraskan regulasi dan standar produk akan memudahkan perdagangan dan mengurangi hambatan non-tarif.
  • Diversifikasi produk ekspor: Meningkatkan nilai tambah produk ekspor akan meningkatkan daya saing dan pendapatan negara.
  • Peningkatan promosi dan pemasaran: Upaya promosi dan pemasaran yang lebih agresif akan meningkatkan permintaan produk Indonesia di pasar ASEAN.
  • Penguatan kerjasama antar-usaha: Memfasilitasi kemitraan bisnis antara perusahaan Indonesia dan perusahaan ASEAN akan mendorong investasi dan perdagangan.

Investasi Asing di Indonesia dari Negara ASEAN

Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN, menjadi magnet bagi investasi asing, termasuk dari negara-negara anggota ASEAN lainnya. Aliran investasi ini berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah regional dan global. Analisis terhadap investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara ASEAN memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dinamika ekonomi regional dan posisi Indonesia di dalamnya.

Jumlah Investasi Asing Langsung (FDI) dari Negara ASEAN ke Indonesia

Data FDI dari negara ASEAN ke Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Tabel berikut menyajikan gambaran umum, perlu diingat bahwa data ini bersifat estimasi dan perlu diverifikasi dengan sumber data resmi seperti BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan lembaga statistik lainnya.

Negara Asal Tahun Nilai Investasi (USD Miliar) Sektor Investasi
Singapura 2023 10 Perdagangan, Manufaktur, Teknologi
Malaysia 2023 5 Industri Pengolahan, Perkebunan
Thailand 2023 3 Pariwisata, Manufaktur
Vietnam 2023 2 Garmen, Teknologi
Singapura 2022 9 Perdagangan, Manufaktur, Teknologi
Malaysia 2022 4 Industri Pengolahan, Perkebunan
Thailand 2022 2.5 Pariwisata, Manufaktur
Vietnam 2022 1.5 Garmen, Teknologi
Singapura 2021 8 Perdagangan, Manufaktur, Teknologi
Malaysia 2021 3.5 Industri Pengolahan, Perkebunan
Thailand 2021 2 Pariwisata, Manufaktur
Vietnam 2021 1 Garmen, Teknologi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Arus FDI dari Negara ASEAN ke Indonesia

Beberapa faktor kunci mempengaruhi arus FDI dari negara ASEAN ke Indonesia. Faktor-faktor tersebut meliputi stabilitas politik dan ekonomi Indonesia, kebijakan pemerintah yang mendukung investasi, akses ke pasar domestik yang besar, ketersediaan sumber daya alam dan infrastruktur, serta iklim investasi yang kondusif. Perkembangan teknologi dan inovasi juga menjadi pertimbangan penting bagi investor.

Sektor Ekonomi di Indonesia yang Menarik bagi Investor ASEAN

Sektor-sektor ekonomi di Indonesia yang terbukti menarik bagi investor ASEAN meliputi sektor manufaktur, khususnya industri pengolahan, perdagangan, pariwisata, perkebunan, dan sektor teknologi informasi. Potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi di sektor-sektor ini menjadi daya tarik utama bagi investor asing.

Perbandingan Daya Tarik Investasi Indonesia dengan Negara ASEAN Lainnya

Indonesia bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam menarik investasi asing. Keunggulan kompetitif Indonesia terletak pada pasar domestik yang besar, populasi yang melimpah, dan sumber daya alam yang melimpah. Namun, tantangan tetap ada, seperti birokrasi yang kompleks dan infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan.

Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk Menarik Investasi dari Negara ASEAN

Pemerintah Indonesia secara aktif menerapkan berbagai kebijakan untuk menarik investasi asing, termasuk dari negara-negara ASEAN. Kebijakan tersebut meliputi penyederhanaan prosedur perizinan, peningkatan infrastruktur, penciptaan iklim investasi yang kondusif, dan pemberian insentif fiskal bagi investor. Upaya-upaya ini bertujuan untuk memperkuat daya saing Indonesia dan meningkatkan aliran FDI.

Integrasi Ekonomi Indonesia di ASEAN

Integrasi ekonomi ASEAN merupakan pilar penting dalam pembangunan kawasan dan kemajuan ekonomi negara-negara anggotanya, termasuk Indonesia. Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai perjanjian dan inisiatif ekonomi ASEAN telah membentuk lanskap ekonomi domestik dan berperan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Pembahasan berikut akan menguraikan lebih lanjut keterlibatan Indonesia dalam integrasi ekonomi ASEAN, strategi peningkatan peran, dampaknya, tantangan yang dihadapi, dan kebijakan yang dapat diimplementasikan.

Peta Konsep Keterlibatan Indonesia dalam Perjanjian dan Inisiatif Ekonomi ASEAN

Keterlibatan Indonesia dalam integrasi ekonomi ASEAN dapat digambarkan melalui peta konsep berikut. Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas, seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA), dan inisiatif seperti ASEAN Economic Community (AEC). Selain itu, Indonesia juga terlibat dalam perjanjian perdagangan bilateral dan regional lainnya yang berkaitan dengan ASEAN. Semua ini saling terkait dan berkontribusi pada posisi ekonomi Indonesia di kawasan.

Bayangkan sebuah peta dengan Indonesia di tengah. Garis-garis menghubungkan Indonesia ke berbagai titik yang merepresentasikan perjanjian dan inisiatif. AFTA akan menjadi titik utama, dengan garis tebal yang menunjukkan tingkat keterlibatan yang tinggi. Titik-titik lain bisa mewakili perjanjian bilateral dengan negara-negara ASEAN lainnya, serta inisiatif seperti AEC dan berbagai program kerja sama ekonomi lainnya. Panjang dan ketebalan garis merepresentasikan tingkat intensitas dan dampak dari masing-masing perjanjian atau inisiatif terhadap perekonomian Indonesia.

Strategi Peningkatan Peran Indonesia dalam Integrasi Ekonomi ASEAN

Untuk meningkatkan peran Indonesia dalam integrasi ekonomi ASEAN, beberapa strategi dapat diimplementasikan. Strategi ini harus terintegrasi dan berfokus pada peningkatan daya saing, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

  • Peningkatan daya saing produk Indonesia melalui inovasi dan peningkatan kualitas.
  • Diversifikasi sektor ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu.
  • Peningkatan investasi dalam infrastruktur untuk mendukung konektivitas dan perdagangan.
  • Penguatan kerjasama antar-lembaga pemerintah dan sektor swasta.
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.

Dampak Positif dan Negatif Integrasi Ekonomi ASEAN terhadap Indonesia

Integrasi ekonomi ASEAN memberikan dampak positif dan negatif bagi Indonesia. Dampak positif antara lain perluasan pasar ekspor, peningkatan investasi asing, dan transfer teknologi. Namun, integrasi ini juga menimbulkan tantangan seperti peningkatan persaingan, masuknya produk impor yang lebih murah, dan potensi hilangnya lapangan kerja di sektor-sektor tertentu.

  • Positif: Peningkatan akses pasar, peningkatan investasi, transfer teknologi, pertumbuhan ekonomi.
  • Negatif: Peningkatan persaingan, masuknya produk impor murah, potensi hilangnya lapangan kerja di sektor tertentu.

Tantangan yang Dihadapi Indonesia dalam Proses Integrasi Ekonomi ASEAN

Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam proses integrasi ekonomi ASEAN. Tantangan ini meliputi kesenjangan infrastruktur, perbedaan regulasi antar negara, dan hambatan non-tarif.

  • Kesenjangan infrastruktur antara daerah di Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
  • Perbedaan regulasi dan standar antar negara yang mempersulit perdagangan.
  • Hambatan non-tarif seperti birokrasi yang rumit dan prosedur bea cukai yang panjang.
  • Perbedaan tingkat perkembangan ekonomi antar negara ASEAN.

Contoh Kebijakan untuk Memperkuat Partisipasi Indonesia dalam Pasar Tunggal ASEAN

Untuk memperkuat partisipasi Indonesia dalam pasar tunggal ASEAN, beberapa kebijakan dapat diimplementasikan. Kebijakan ini harus berfokus pada peningkatan daya saing, penyederhanaan regulasi, dan peningkatan konektivitas.

  • Penyederhanaan regulasi dan prosedur perizinan untuk memudahkan investasi dan perdagangan.
  • Peningkatan investasi dalam infrastruktur, khususnya konektivitas antar pulau dan antar negara ASEAN.
  • Pengembangan sumber daya manusia yang terampil dan kompetitif.
  • Penggunaan teknologi digital untuk mempermudah perdagangan dan transaksi bisnis.
  • Implementasi kebijakan yang mendukung UMKM untuk bersaing di pasar regional.

Kinerja Sektor-Sektor Utama Ekonomi Indonesia di ASEAN: Posisi Indonesia Di Asean Dalam Bidang Ekonomi

Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN memiliki peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi regional. Memahami kinerja sektor-sektor utama ekonomi Indonesia, khususnya pertanian, manufaktur, dan jasa, sangat penting untuk menilai posisi dan potensi Indonesia di kancah ASEAN. Analisis komparatif dengan negara-negara ASEAN lainnya akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kekuatan dan kelemahan Indonesia serta mengungkap peluang dan tantangan yang perlu diatasi.

Perbandingan Kinerja Sektor Utama Ekonomi Indonesia dengan Negara ASEAN Lainnya

Tabel berikut menyajikan perbandingan kinerja sektor pertanian, manufaktur, dan jasa Indonesia dengan beberapa negara ASEAN lainnya. Data yang digunakan merupakan estimasi berdasarkan data publikasi resmi dan laporan lembaga internasional, perlu diingat bahwa angka-angka ini dapat bervariasi tergantung sumber dan metodologi yang digunakan.

Sektor Negara Indikator Kinerja (Pertumbuhan %) Peringkat (Relatif di ASEAN)
Pertanian Indonesia 2.5 Sedang
Pertanian Thailand 3.0 Tinggi
Pertanian Vietnam 2.8 Tinggi
Manufaktur Indonesia 5.0 Sedang
Manufaktur Singapura 6.5 Tinggi
Manufaktur Malaysia 5.8 Tinggi
Jasa Indonesia 4.8 Sedang
Jasa Singapura 7.2 Tinggi
Jasa Filipina 5.5 Tinggi

Catatan: Angka-angka dalam tabel merupakan ilustrasi dan dapat berbeda berdasarkan sumber data dan periode waktu yang digunakan. Peringkat relatif di ASEAN bersifat indikatif.

Analisis Kinerja Sektor Utama Ekonomi Indonesia

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh kinerja sektor jasa dan manufaktur, namun sektor pertanian masih perlu peningkatan produktivitas dan efisiensi untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan daya saing di pasar regional.”

Laporan Kementerian Pertanian, 2023 (Contoh kutipan, sumber data perlu diverifikasi).

Kutipan di atas menunjukkan gambaran umum tentang kinerja sektor ekonomi Indonesia. Analisis yang lebih mendalam membutuhkan data yang lebih spesifik dan terperinci dari berbagai sumber terpercaya.

Strategi Peningkatan Daya Saing Sektor Utama Ekonomi Indonesia

Untuk meningkatkan daya saing sektor-sektor utama ekonomi Indonesia di ASEAN, diperlukan strategi komprehensif yang mencakup beberapa aspek. Strategi tersebut meliputi peningkatan produktivitas, inovasi teknologi, pengembangan sumber daya manusia, dan perbaikan infrastruktur.

  • Investasi dalam riset dan pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas produk.
  • Pengembangan industri manufaktur berbasis teknologi tinggi dan peningkatan daya saing produk ekspor.
  • Peningkatan kualitas layanan jasa dan pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
  • Peningkatan infrastruktur pendukung, seperti jalan, pelabuhan, dan bandara, untuk memperlancar arus barang dan jasa.

Peluang dan Tantangan Sektor Utama Ekonomi Indonesia di ASEAN, Posisi indonesia di asean dalam bidang ekonomi

Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan daya saing ekonomi di ASEAN, namun juga dihadapkan pada berbagai tantangan.

  • Pertanian: Peluang: Peningkatan permintaan pangan di ASEAN; Tantangan: Kompetisi dengan negara produsen pertanian lain, perubahan iklim.
  • Manufaktur: Peluang: Integrasi ekonomi ASEAN, peningkatan investasi asing; Tantangan: Persaingan dengan negara-negara dengan biaya produksi lebih rendah, ketergantungan pada bahan baku impor.
  • Jasa: Peluang: Pertumbuhan kelas menengah di ASEAN, perkembangan teknologi digital; Tantangan: Kompetisi dengan negara-negara dengan sektor jasa yang lebih maju, regulasi yang kurang mendukung.

Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Kinerja Sektor Utama Ekonomi Indonesia

Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja sektor-sektor utama ekonomi Indonesia di ASEAN. Hal ini meliputi kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung, deregulasi dan penyederhanaan birokrasi, serta peningkatan investasi dalam infrastruktur dan sumber daya manusia.

  • Pemberian insentif bagi investasi di sektor pertanian, manufaktur, dan jasa.
  • Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
  • Pengembangan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
  • Penguatan kerjasama ekonomi regional dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Pemungkas

Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar di ASEAN, ditandai dengan PDB yang signifikan dan peran penting dalam perdagangan dan investasi regional. Namun, tantangan tetap ada, seperti meningkatkan daya saing sektor-sektor utama dan mengatasi hambatan dalam integrasi ekonomi. Dengan strategi yang tepat dan kebijakan yang mendukung, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin ekonomi di ASEAN dan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow